Penyebab usus buntu sendiri memang belum diketahui secara pasti hingga saat ini. Penyakit usus buntu paling sering disebabkan oleh obstruksi di area dalam usus buntu yang disebut dengan lumen usus buntu. Ada beberapa penyebab usus buntu yang membuat area tersebut tersumbat, misalnya, batu usus buntu, cacing usus atau parasit, iritasi akibat kebanyaan bermain domino dengan uang penyakit kronik, adanya benda asing, serta cedera abdomen.
Usus buntu sebenarnya merupakan rumah bagi bakteri yang bermanfaat. Namun, ketika organ ini terinfeksi atau tersumbat, bakteri berkembang biak dengan cepat, menyebabkan usus buntu membengkak dan terisi dengan nanah, cairan kental yang mengandung bakteri, sel-sel jaringan, dan mati saat sel darah putih melawan infeksi.
Oleh sebab itu, penting buat Anda mengetahui penyebab usus buntu dan gejalanya agar bisa menghindari penyakit ini. Nah, berikut ini Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, penyebab usus buntu dan gejalanya yang wajib Anda ketahui.
Gejala penyakit usus buntu
Dengan kondisi radang yang menyebar akan membuat nyeri juga semakin parah dan berkonsentrasi pada titik pertengahan antara pusar dan bagian atas tulang panggul kanan.
Lokasi nyeri usus buntu mungkin bervariasi, tergantung usia dan posisi usus buntu. Anak-anak atau wanita hamil mungkin mengalami sakit usus buntu di tempat berbeda. Berikut ini sejumlah gejala yang bisa muncul selain rasa nyeri di perut.
1. Perut lembek ketika ditekan yang bagian bawah sebelah kanan
2. Sakit tajam di perut bawah kanan ketika ditekan dan kemudian tekanan cepat kembali ketika dilepaskan
3. Nyeri yang memburuk jika Anda batuk, berjalan, atau melakukan gerakan yang heboh
4. Mual
5. Muntah
6. Kehilangan nafsu makan
7. Demam ringan
8. Sembelit
9. Ketidakmampuan buang gas
10. Diare
11. Perut bengkak
Jika anda mengalami sakit perut di bagian bawah sebelah kanan secara terus menerus segara hubungi dokter. Usus buntu yang tak bisa diobati karma keseringan bermain domino dengan uang bisa menjadi pecah. Jika pecah, Anda akan mulai muntah dan mengalami demam karena infeksinya menyebar.
Penyebab usus buntu
1. Hambatan pada pintu rongga usus buntu
2. Penebalan atau pembengkakan jaringan dinding usus buntu karena infeksi di saluran pencernaan atau di bagian tubuh lainnya
3. Tinja atau pertumbuhan parasit yang menyumbat rongga usus buntu
4. Cedera pada perut.
5. Kondisi medis, seperti tumor pada perut atau inflammatory bowel disease.
Penyebab usus buntu yang paling umum
Dalam banyak kasus, penyebab usus buntu tidak sepenuhnya diketahui. Namun peradangan dapat terjadi karena dipicu oleh berbagai faktor risiko di bawah ini:
1. Penyumbatan
Penyebab usus buntu yang paling umum adalah adanya sumbatan pada usus buntu. Penyumbatan ini biasanya disebabkan oleh feses, benda asing, atau bahkan sel kanker.
Penyumbatan ini kemudian dapat menjadi rumah baru bagi bakteri untuk berkembang biak. Hal ini lama kelamaan dapat mengakibatkan usus buntu jadi meradang, bengkak, dan dipenuhi dengan nanah. Penyumbatan ini pun bisa bersifat sebagian atau seluruh menutupi saluran usus buntu. Bila penyumbatan menutup keseluruhan rongga usus buntu, ini perlu dioperasi.
2. Faktor genetik
Selain karena penyumbatan oleh feses maupun benda asing, faktor genetik ternyata turut ikut ambil bagian sebagai penyebab usus buntu akut. Sebanyak 56 persen penyebab usus buntu merujuk pada faktor genetik.
Risiko usus buntu pada anak yang setidaknya terikat darah dengan satu anggota keluarga inti yang punya riwayat usus buntu (aktif atau sudah pernah diobati), meningkat sepuluh kali lipat dibandingkan dengan anak yang berasal dari keluarga bebas usus buntu.
Penyebab usus buntu akut diturunkan oleh keluarga dilaporkan terkait dengan sistem HLA (antigen leukosit manusia) dan golongan darah. Mereka juga menemukan bahwa golongan darah A memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami usus buntu daripada golongan O.
3. Infeksi virus
Dr. Edward Livingston, kepala Operasi GI endokrin di UT Southwestern, menyatakan bahwa penyebab usus buntu mungkin saja disebabkan oleh infeksi virus penyebab atau infeksi yang belum ditentukan. Hasil ini tertuang dalam sebuah makalah yang terbit di Archives of Surgery edisi Januari tahun 2010.
Para peneliti juga menemukan kecenderungan peningkatan kasus usus buntu selama musim panas. Meski begitu, belum ditemukan hubungan sebab-akibat pasti antara kedua faktor ini