Pelaksanaan Pilpres 2019 dikritik banyak pihak. Pemicunya, adalah hajatan pesta demokrasi itu dinilai kacau balau dan penuh pelanggaran dan kecurangan. Beragam jenis pelanggaran dan kecurangan terungkap satu per satu di ruang publik, termasuk gugurnya 300 lebih petugas KPPS.
Bahkan, tak sedikit yang "mempelestkan" Pemilu Serentak 2019 berarti secara serentak juga dimana-mana terjadi kecurangan.
Anehnya, hampir semua kecurangan mengarah pada merugikan paslon nomor 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dan menguntungkan paslon nomor 01 Jokowi-Ma"ruf Amin
Namun, atas kekacauan tersebut tak ada klarifikasi signifikan baik dari kubu 01, KPU maupun Bawaslu. Semua berjalan saja seolah kecurangan yang terjadi hanyalah bagian dari peristiwa yang wajar dalam kontestasi Pemilu. Ada juga komentar sedikit-sedikit dari orang-orang di sekitar Jokowi, namun sebagian besar memilih diam seribu bahasa

Aneh, kubu 01 tak risau dengan banyaknya kecurangan yang terjadi selama pelaksanaan Pilpres 2019, begitu juga dengan KPU dan Bawaslu," sambungnya.Dilihat dari rangkaian berbagai aspek dan kecurangan yang terjadi, Taufik menilai, kecurangan tersebut sudah dipersiapakan dengan baik, melalui sistem hingga teknis eksekusi di lapangan.
Kita disuru lapor polisi? Ngapain, mereka sudah menjadi bagian dari mereka. Kejahatan dan kecurangan ini terstruktur masif dan sistemik.